Kemarin saya sudah membahas tentang Telaga Warna, nah kali ini saya akan ceritakan pengalaman saya di Bukit Pandang Ratapan Angin dengan view yang luar biasa epik.
Sebelum membahas view, mari kita membahas tiket. Kita cukup membayar Rp. 10.000,-/orang dan sudah bisa menikmati pemandangan indah dari gardu pandang dan batu ratapan angin. Sebelum sampai di bukit pandang, kita harus menaiki beberapa anak tangga. Meski begitu, kita tidak akan merasa bosan karena mata kita langsung dimanjakan dengan hijaunya perkebunan. Di area Batu Pandang ini, banyak ditanami berbagai macam bunga juga buah, salah satunya adalah tanaman carica.
Perkebunan di area Batu Pandang Ratapan Angin |
Jika kamui ingin berlibur bersama keluarga, tempat ini bisa jadi salah satu rekomendasi. Selain tiketnya yang murah, Batu Pandang Ratapan Angin ini juga cocok untuk anak-anak karena di dalamnya disediakan beberapa wahana, seperti jembatan gantung, dan ayunan gantung. Kita juga bisa berinteraksi dengan burung hantu.
Fyi, kemarin saat saya berkunjung ke Dieng beberapa waktu lalu, wahana jembatan merah putih tidak bisa digunakan karena ada kerusakan. Tapi itu tidak mengurangi antusias saya dengan tempat ini, karena memang tujuan saya ke Batu Pandang Ratapan Angin adalah melihat view epik dua telaga sekaligus.
View Telaga Warna dan Telaga Pengilon dari Batu Pandang |
Oh ya, setelah bosan dengan Batu Pandang. Jangan lupa mampir di Dieng Plateu Theater, masih satu area kok. Lagi pula rasanya tidak lengkap jika pergi ke Dieng tapi tidak mampir ke teaternya, karena tidak diperbolehkan memfoto dan merekam selama di dalam teater, jadi saya tidak menampilkan fotonya. Dieng Plateu Theater tiket masuknya gratis, jika saat memasuki area Dieng sudah membayar tiket. Waktu itu saat kedatangan ke Dieng, kebetulan saya tidak dipungut biaya jadi saya mesti membayar tiket seharga Rp. 10.000,-/orang.
Sekilas saja tentang Dieng Plateu Theater, di dalamnya seperti teater pada umumnya, namun yang menurut saya keren adalah, kita bisa belajar sejarah, budaya, dan keunikan Dieng dari sebuah film dokumenter.
Saya tidak akan bercerita panjang lebar, selain tangan saya pegal, bercerita panjang lebar akan membuatmu bosan dan tak penasaran.
Semoga tulisan ini bermanfaat, keep exploring, Guys!