Assalamualaikum
Alhamdulillah sebentar lagi mendekati musim haji, buat Kamu yang akan melaksanakan ibadah haji atau umrah (terutama bagi yang pertama kali dan belum berpengalaman) saya ada beberapa tips selama berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, apa saja sih? Yuk simak!
1. Datang ke Masjid Minimal 1 Jam Sebelum Adzan Berkumandang
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi bisa disebut sebagai pusat peribadatan umat Islam dari seluruh dunia, bisa dibayangkan berapa banyak manusia berkumpul di sana apalagi saat musim haji. Meski kedua masjid ini sudah dirancang untuk menampung jamaah dalam jumlah besar, akan lebih baik jika kita datang lebih awal dan mencari tempat salat yang nyaman. Sangat tidak dianjurkan untuk datang terlambat ke masjid, terlebih jika posisi hotel kita jauh jaraknya dari masjid. Berdesakkan dengan jamaah lain memang tidak bisa dihindari, akan tetapi datang ke masjid lebih awal lebih menguntungkan bukan?.
Pengalaman pribadi saya saat di Madinah yang waktu itu sedang musim dingin, karena saya telat datang ke Masjid Nabawi, alhasil mau tidak mau saya harus salat di luar masjid yang dinginnya Maa Syaa Allah luar biasa bagi saya si anak tropis ini, belum lagi saya salat di antara tumpukan-tumpukan sandal, wah dari kejadian itu saya bertekad untuk tidak lagi terlambat datang ke masjid hehehehe.
2. Membawa Botol Kosong
Jika tidak ada botol kosong boleh membawa tumbler yang terpenting bisa untuk minum dan bisa buka tutup. Kenapa harus membawa botol kosong? Di 2 masjid ini kita akan banyak menemukan galon-galon air, khusus untuk yang berada di dalam bangunan masjid itu adalah air Zam-Zam sedangkan yang di luar masjid itu hanya air biasa. Jadi sayang sekali jika kita ke masjid tidak membawa botol kosong, mengingat banyak sekali manfaat dari air Zam-Zam ini, di samping setiap galon memang sudah disediakan gelas pelastik sekali pakai untuk alat minum, akan tetapi kita bisa menggunakan botol kosong untuk membawa air zamzam pulang dari masjid, ya anggap saja persediaan minum selama di hotel.
3. Jangan Lupakan Kantong Pelastik
Setelah berbelanja biasanya kita langsung membuang pelastiknya, padahal saat di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram kantong pelastik sangatlah penting. Untuk apa? Kantong pelastik ini berfungsi membungkus sandal kita sebelum dimasukkan ke dalam tas agar tas kita tidak kotor. Kenapa harus ke dalam tas? memang di setiap pintu masjid disediakan rak-rak yang bisa kita gunakan untuk menyimpan sandal atau sepatu, akan tetapi bagi saya yang malas berdesak-desakkan mencari sepasang sandal sepulang salat, kantong pelastik ini sangatlah berguna, Biasanya setiap kotak rak berisi 3 sampai 4 pasang sandal, yang kemungkinan jika salah satu pemilik sandal mengambil miliknya maka sandal yang lain akan jatuh, lalu tidak sengaja ditendang oleh jamaah lain, dan akhirnya terlempar jauh sejauh mata memandang. Jika sudah begitu sandal kita akan dibersihkan oleh petugas kebersihan masjid lalu dikupulkan di suatu tempat, dan kita harus mencari sandal milik kita diantara puluhan pasang sandal. Sangat merepotkan.
4. Ingat Selalu Nomor Pintu dan Nomor Gerbang
Bagi yang pertama kali berkunjung ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi poin ini sangat penting. Kita harus selalu ingat dari gerbang dan pintu manakah saat kita masuk, karena di sana ada belasan gerbang dan puluhan pintu masuk. Biasanya gerbang yang kita ambil adalah gerbang yang sejalur dari arah hotel yang kita tempati, saat pertama kali menginjakkan kaki di gerbang masjid yang pertama kali harus diingat adalah nomor gerbang, lalu ada apa saja disekitarnya seperti toko A atau toilet atau apa saja yang bisa jadi penanda saat tiba-tiba kita lupa. Begitu pula saat kita memasuki pintu masjid, ingat nomornya.
5. Toilet yang Cukup Jauh
Posisi toilet memang masih di area halaman masjid, tapi jangan salah jaraknya cukup jauh dari pintu masuk, bisa sampai 100 meteran. Toilet Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi sama-sama memiliki fasilitas eskalator untuk memudahkan jamaahnya. Jika kita melihat begitu banyak kerumunan orang di toilet (terutama toilet wanita) jangan patah semangat, saya punya trik khusus mengantisipasi kemacetan ini. karena toilet berada di ruang bawah tanah, pilihlah toilet yang letaknya berada di lantai paling dasar, karena bisanya kebanyakan orang malas mencari tempat yang lebih jauh jadi keadaan toilet lebih sepi dan lebh bersih. Memang lebih jauh jaraknya, akan tetapi ini lebih baik dari pada harus mengantri lama, betul?
6. Belum Makan? Tidak Usah Takut
Salah satu persamaan dari kedua masjid ini sama-sama memiliki pelataran masjid yang super luas, bisa kita gunakan untuk bersantai-santai, tidur atau makan sekali pun. Saat saya berjalan-jalan sendirian di pelataran Masjidil Haram saya banyak menemukan orang-orang India dan Pakistan sedang bersantai, saya pun berpikir "sepertinya menyenagkan". Ada banyak penjual makanan diluar Masjidil Haram dengan harga yang variatif mulai dari 2 SAR sampai 50 SAR pun ada, tinggal kita cocokkan dengan kondisi kantong kita.
7. Siapkan Uang untuk Bersedekah
Saat akan menuju Masjidil Haram atau Majid Nabawi kita akan banyak menemui para Tunawisma yang meminta sedekah, sebaiknya kita menyiapkan uang sebelumnya, jangan mengambil dari dompet atau uang recehan masih bercampur dengan nominal yang cukup besar, karena bisa-bisa uang kita bisa langsung dijambret. Bukan saya melarang untuk bersedekah dengan nominal yang besar, akan tetapi secara pengalaman pribadi saya pernah mengalami kejadian seperti ini, nia bersedekah malah dijambret. Oh ya, jika di Mekkah kita akan menemui anak kecil berkulit hitam duduk di sekitaran jalan menuju Masjidil haram, ia meminta sedekah kepada siapa saja yang berlalu lalang dengan menyerukan " Aaaalibaabaa...", unik sekali.
Nah begitulah tips dari saya kurang lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat!