Privilege yang Lupa Aku Syukuri
Ini adalah hari kedua puasa di tahu 2024. Karena aku gak bisa tidur jadi aku memutuskan buat menulis di blog ini (biasanya spam di status WA wkwkwk).
Akhir-akhir ini aku lagi sering mengeluhkan banyak hal, ya aku tahu aku salah. Harusnya aku lebih pandai lagi buat bersyukur. Selama beberapa tahun terakhir aku disadarkan oleh teman-temanku kalau aku punya privilege "berlebih", ya mereka mengingatkan aku kalau ternyata apa yang aku punya adalah apa yang mereka tidak punya, bahkan apa yang mereka inginkan.
- Aku menikah muda
Aku gak tahu apakah menikah di umur 21 bisa disebut menikah muda atau enggak. Bagi sebagian orang menikah di usia awal dua puluhan itu mungkin adalah beban, di saat teman-temannya haha-hihi menikmati masa muda, dia malah punya tanggung jawab baru menjadi seorang istri apalagi kalau dia punya anak, berarti tanggung jawabnya bertambah, yaitu menjadi seorang ibu.
Bagi aku menikah di usia muda adalah anugerah, aku menikah dengan orang yang tepat. kalau aku gak menikah, aku gak akan tau rasanya naik gunung, aku gak akan tau rasanya panjat tebing, pulang malam tapi gak ada yang nyariin, beli barang-barang yang aku mau, dan yang terpenting aku masih bisa menikmati masa mudaku, aku masih bisa main dengan teman-temanku.
Kalau aku gak menikah, aku gak akan tau rasanya dicintai, aku gak akan tau rasanya meluapkan inner child yang ada di diri aku.
Dari pernikahan ini, semua yang aku inginkan bisa jadi mungkin untuk aku gapai.
- Aku sudah berhaji
di tahun 2022 alhamdulillah aku sudah melaksanakan rukun Islam yang ke5 yaitu ibadah haji, yang mana gak semua orang bisa melakukan hal itu, bukan hanya tentang biaya tapi tentang kesempatan, karena pendaftarnya yang sangat banyak buat antriannya jadi super duper panjang. Qodarullah aku "cuma" menunggu 10 tahun (harusnya sih 8 tahun, karena covid jadi ditunda dua tahun lagi).
Aku juga berhaji setengah biayanya dibayari oleh mertuaku, jadi balik lagi ke poin pertama kalau aku gak menikah aku gak akan merasakan bagaimana berhaji di usia sekarang.
Di tahun 2018 kita juga sudah pernah umroh, yang mana biayanya 100% dibayari oleh mertua juga. Alhamdulillah.
- Aku adalah orang yang mau belajar
Aku anggap ini adalah sebuah privilege, karena gak semua orang mau belajar dan mempelajari hal baru. Aku dianugerahi keinginan buat terus belajar dan mencari tahu apa yang belum aku ketahui.
Dari tulisan ini aku sama sekali gak ada niatan buat sombong, tapi buat jadi pengingat untuk ke depannya kalau aku punya privilege yang gak orang lain punya. Buat jadi pengingat, kalau aku jangan lagi membandingkan diriku dengan orang lain karena setiap manusia punya jalan hidup dan nasib yang berbeda.
0 komentar